Definisi Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang
utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan
perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Macam-macam Karangan
1.
Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang berisi
lukisan atau penggambaran sesuatu. Dengan demikian, pembaca seolah-olah dapat
melihat, mendengar, dan merasakan sendiri hal yang dilukiskan itu. Deskripsi
disebut juga lukisan.
Ciri-ciri karangan deskripsi yaitu :
·
Melukiskan
atau menggambarkan suatu objek tertentu
·
Bertujuan
untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar
seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri
suatu objek yang dideskripsikan
·
Sifat
penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa
tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
·
Penulisannya
dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis
(subjektif), atau sikap penulis
Contoh :
Lapangan sekolah kami berada tepat di
tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman
kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran
setengah 100 x120 meter. Lumayan luas, bukan? Selain untuk upacara penaikan
bendera, kadang kami menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau
sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang
bendera. Adapun di sebelah timur dan barat terdapat ring basket. Di
bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai pancang tiang untuk net
voli atau net sepak takraw. (Somad, 2007).
2.
Narasi
Narasi adalah karangan yang
mengisahkan suatu peristiwa secara kronologis. Narasi disebut juga cerita.
Contoh narasi antara lain, cerpen, novel, dan kisah lucu.
Ciri-ciri karangan narasi :
·
Menyajikan
serangkaian berita atau peristiwa
·
Disajikan
dalam waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
·
Menampilkan
pelaku peristiwa atau kejadian
·
Latar
(setting)
Contoh :
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi,
peserta perjalanan ”Susur Sungai Cikapundung” sudah mulai berkumpul di
sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat
menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu
dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian
air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50
cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22
April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi. Derasnya air Sungai
Cikapundung tidak mengecilkan hati para peserta yang mengikuti acara ”Susur
Sungai Cikapundung”. Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini merupakan salah
satu acara dari serangkaian kegiatan Pekan Hari Bumi se–ITB yang diadakan oleh
Unit Kegiatan KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan
PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu Masyarakat). Acara ”Susur Sungai
Cikapundung” ini diikuti oleh 24 orang yang terdiri atas berbagai unit
kegiatan ITB seperti PSIK, KMPA, Teknik Pertambangan, Nymphea, Planologi
dan 3 orang pelajar dari SMP al-Huda dan satu pelajar dari SMK Dago. (Somad,
2007).
3.
Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang berisi
penjelasan atau paparan atas sesuatu. Penjelasan dalam eksposisi dapat berupa
klasifikasi penjenisan, pembandingan, contoh, proses, dan pertentangan.
Eksposisi disebut juga paparan.
Ciri-ciri karangan eksposisi :
·
Menjelaskan
informasi agar pembaca mengetahuinya
·
Menyatakan
sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
·
Tidak
terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
·
Menunjukkan
analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
·
Menunjukkan
sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh :
Flu burung adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus inluenza yang ditularkan oleh unggas yang
dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian
inluenza. Adapun definisi dari berbagai kasusnya adalah sebagai berikut.
1. Kasus Suspect
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang
yang menderita ISPA dengan gejala demam (temperatur 38°C), batuk dan atau sakit
tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi
biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit
flu burung. Kemudian, orang tersebut kontak dengan virus lu burung yang dalam
masa penularan. Hal lainnya jika orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan
sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu
burung.
2. Kasus Probable
2. Kasus Probable
Kasus probable adalah
kasus suspect disertai salah satu keadaan bukti laboratorium terbatas
yang mengarah kepada virus inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang
menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal
pernapasan atau meninggal dan terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad,
2007).
4.
Argumentasi
Argumentasi adalah karangan yang
berisi pendapat yang disertai bukti dan data pendukung lain. Tujuannya agar
pembaca dapat menerima pendapat atau gagasan yang disampaikan pengarang.
Ciri-ciri karangan argumentasi :
·
Berusaha
meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran
itu diakui oleh pembaca
·
Pembuktian
dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
·
Dalam
argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
·
Dalam
membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan
subjektivitas
·
Dalam
membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam
pola pembuktian
Contoh :
Dengan perubahan pola pada program ospek, yakni dengan
meninggalkan pola perpeloncoan, tentunya masyarakat lebih banyak yang setuju.
Lain halnya terhadap ospek yang disertai hukuman-hukuman dengan alasan menguji
mental, menempa kekuatan isik, sumpah serapah, atau mengenakan atribut
lucu-lucuan, mungkin akan lebih banyak yang menolaknya. Bagi para orangtua,
misalnya –di samping bangga dan bahagia– sudah cukup berat dan repot tatkala
anaknya diterima di perguruan tinggi. Mereka bukan saja harus menyediakan dana
cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan lain
seperti uang kos dan biaya sehari-hari bagi mereka yang berasal dari luar kota.
Jika dibebani lagi harus beli ini itu untuk kegiatan ospek, rasanya beban
tersebut semakin menumpuk. Lebih kecewa dan sakit lagi jika anaknya tiba-tiba
harus pulang karena jadi korban kelalaian mahasiswa seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain. (Somad, 2007).
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain. (Somad, 2007).
5.
Persuasi
Persuasi adalah karangan berisi
uraian yang bertujuan membujuk, merayu, atau memengaruhi pembaca untuk
melakukan sesuatu.
Ciri-ciri karangan persuasi:
·
Terdapat
himbauan atau ajakan
·
Berusaha
mempengaruhi pembaca
Contoh :
Jika senang bepergian, Anda tentunya
memiliki banyak persiapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang
terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika
terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk
multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin
ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E
agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai
aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda ingin senantiasa
sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi apotek terdekat di
kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa kecewa. (Somad, 2007).
Perbedaan Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar.
Ciri-ciri karangan ilmiah :
·
Objektif
·
Netral
·
Sistematis
·
Logis
·
Menyajikan
fakta (bukan emosi atau perasaan)
·
Tidak
Pleonastis
·
Bahasa
yang digunakan adalah ragam formal
Karangan non ilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Ciri-ciri karangan non ilmiah :
·
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
·
Fakta
yang disimpulkan subyektif
·
Gaya
bahasa konotatif dan popular
·
Tidak
memuat hipotesis
·
Penyajian
dibarengi dengan sejarah
·
Bersifat
imajinatif
·
Situasi
didramatisir
·
Bersifat
persuasive
·
Tanpa
dukungan bukti
Kriteria Metode Ilmiah
a)
Berdasarkan fakta
Hal-hal yang didapatkan dari
penelitian seperti berbagai keterangan, penjelasan, atau uraian untuk digunakan
dalam analisanya harus berdasarkan fakta, bukan dari khayalan, perkiraan,
legenda, atau kegiatan sejenisnya.
b)
Bebas dari prasangka
Menggunakan prasangka dan pertimbangan
berdasarkan subjektif tidak termasuk dalam metode ilmiah, oleh karena itu dalam
penelitian ilmiah harus bersifat bebas dari kedua hal tersebut serta
menggunakan alasan dan bukti yang lengkap dan menggunakan pembuktian yang
objektif.
c)
Menggunakan prinsip analisa
Prinsip analisa digunakan untuk
memberikan arti terhadap fenomena yang kompleks. Tidak hanya itu semua masalah
harus dicari penyebab dan pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis.
d)
Menggunakan hipotesa
Hipotesa digunakan untuk menjadi pedoman
penelitian dan sekaligus pedoman pemecahan suatu masalah. Selain itu hipotesa
digunakan untuk membantu dalam menentukan data yang harus dikumpulkan sehingga
hanya informasi yang relevan dengan tujuan penelitian saja yang harus
dikumpulkan.
e)
Menggunakan ukuran objektif
Penggunaan ukuran yang objektif harus
ada dalam sebuah penelitian atau analisa. Karena dalam penelitian tidak
benarkan dengan menggunakan metode perkiraan, atau dengan perasaan.
f)
Menggunakan teknik kuantifikasi
Ukuran-ukuran yang dapat diperlakukan
dengan teknik kuantifikasi antara lain adalah ton, mm per detik, ohm, kilogram
dan sebagainya. Kuantifikasi yang paling mudah adalah dengan menggunakan ukuran
nominal, ranking, dan rating.
Sikap Ilmiah
a)
Sikap ingin tahu
Diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya
tentang berbagai hal. Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana
kalau diganti dengan komponen yang lain? Dan seterusnya.
b)
Sikap kritis
Direalisasikan dengan mencari
informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang
diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan
pendapat untuk ditulis.
c)
Sikap terbuka
Dinyatakan dengan selalu bersedia
mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
d)
Sikap objektif
Diperlihatkan dengan cara menyatakan
apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi.
e)
Sikap rela menghargai karya orang
lain
Diwujudkan dengan mengutip dan
menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan menganggapnya sebagai
karya yang orisinal milik pengarangnya.
f)
Sikap berani mempertahankan kebenaran
Diwujudkan dengan membela fakta atas
hasil penelitiannya.
g)
Sikap menjangkau ke depan
Dibuktikan dengan sikap futuristic,
yaitu berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan
mampu menyusun suatu teori baru.
Langkah Penulisan Ilmiah
Pra Penulisan
a) Menentukan topik, masalah, tujuan,
dan tesis
b) Menyusun kerangka karangan sementara
c) Mengumpulkan dan menetapkan data
d) Menetapkan metode pembahasan
Penulisan
a) Bagian pelengkap pendahuluan
b) Halaman judul, abstrak, kata pegantar,
daftar isi, daftar gambar, daftar tabel.
c) Bagian naskah utama
d) Pendahuluan, pembahasan, kesimpulan.
e) Bagian pelengkap penutup
f) Daftar pustaka, lampiran, indeks.
Pasca Penulisan
a) Menambah, mengurangi, memperbaiki
urutan detail.
b) Memperbaiki bahasa
c) Diksi, ejaan, kalimat efektif,
paragraph (kkoheren dan konsisten), dan ragam bahasa.
Referensi :